“Barokah”: Sebuah Persahabatan dan Doa

Barokah adalah sesuatu yang membuat manusia tenteram hatinya. Barokah bukan masalah sedikit atau banyak akan tetapi barokah adalah persoalan nilai dari sisi Rabb Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Seringkali diri ini tidak pandai bersyukur akan nikmat-Nya yang tanpa diminta pun telah datang kepada kita. Terlalu sering melontarkan kalimat-kalimat keluhan dan merasa selalu kurang di tiap harinya. Barokah, entah kenapa memang kata itulah yang selalu membuat diri ini semakin terpacu untuk bergerak menuju perubahan yang lebih baik.

Berbicara mengenai barokah, diri sebenarnya hendak mengenalkan beberapa sahabat yang menemani di setiap hari. Belum lama memang, tetapi pertemuan kami kala itu memang benar-benar ajaib yang mampu menjadikan persahabatan hingga saat ini. Sejenak bercerita bahwa sedari dulu, belum pernah ada insan-insan yang memberikan kesan seperti ini. Banyak kisah yang mengherankan apabila mengingat asal-muasal persahabatan kita. Mungkin saja dalam setiap rangkaian kisah ini tidak akan menjadikan sesuatu yang besar bagi kalian semua, akan tetapi setidaknya nama-nama kalian lah yang telah terlukis dalam lembaran ini.

Diri memulainya dengan sosok laki-laki yang sudah sangat berubah sekarang. Dia adalah Adit, nama yang selalu disandang ketika menemui perintah untuk mengisikan data. Adit adalah satu-satunya laki-laki dalam lingkaran kami. Sosoknya yang selalu nyaman-nyaman saja ketika berbicara dengan para perempuan menjadikan kami memang dekat satu sama lain dalam artian mampu mengungkapkan setiap ekspresi dan tutur kata dengan mudah. Adit adalah orang yang sangat mengagungkan idealismenya dan mampu menggiring kami pada berbagai pemikiran logis. Setiap informasi baru selalu disampaikannya dalam diskusi. Jika kami sedang lelah, dia akan memantik untuk terus bersemangat. Pernah suatu ketika dia bertanya, “apa alasan kalian bertahan disini?”. Sering sekali pertanyaan itu terlontar di hati, memang benar kami disini harus punya alasan. Alasan itulah yang pada akhirnya membuat kami bertahan dan setidaknya mampu mensyukuri serta belajar lebih giat lagi. Adit yang selalu berpikir tentang esensi itu merupakan sosok laki-laki yang juga memiliki fisik yang mudah sakit. Entah kenapa memang itulah fakta yang terjadi. Terkadang memang disayangkan ketika berbagai pertemuan langsung acapkali gagal karena dia harus pulang lebih cepat. Semoga kamu bisa semakin tambah sehat ya sekarang, hehe. Berkaitan mengapa diri bertahan disini, akan dibahas pada sesi tarian jemari berikutnya.

Sosok kedua adalah seorang gadis cantik nan dewasa, Noor. Maafkan jika namamu disebut seperti ini ya. Noor adalah sosok yang selalu memberikan ketenangan dan keteduhan. Kepandaian berpikir sesuai nalar dan fakta selalu membuat diri merasa harus belajar lebih banyak lagi. Dia tidak hanya aktif di berbagai organisasi melainkan ternyata aktif pula dalam hal kepenulisan. Tulisan-tulisannya sangat indah, dengan gaya bahasa seperti novel. Hanya saja akhir-akhir ini sudah jarang dia menulis, mengingat kegiatan kami pula yang terlalu padat. Laprak atau laporan praktikum. Ya, itu cukup menyita waktu kami, hehe. Noor selalu berkata bahwa keluar dari zona nyaman adalah kunci kesuksesan. Keluar dari zona nyaman untuk mencari kenyamanan. Terdengar aneh memang. Cukup pahami saja ya apa artinya. Gadis yang satu ini menganut paham kebebasan dalam hal berekspresi dan berperilaku, dengan catatan masih tetap dalam koridor norma. Saat semua mengeluh akan laprak, dia selalu bilang bahwa semalam dia dapat tidur dan laprak selesai. Inilah dia. Hidup yang dibuat gampang olehnya memang kenyataannya akan menjadi gampang pada akhirnya. Berpikiran positif adalah semboyannya meski katanya sedang dalam proses belajar pula. Berbicara mengenai kisah-kisah kami tentang laprak, selalu saja menjadi bahasan yang tak pernah habis “semalaman”. Kami diskusi “semalaman” dengan durasi paling tidak tiga jam. Akan tetapi, bukan terkait cepat lamanya kami berdiskusi, melainkan esensi yang didapat dan kepuasan hati berekspresi.

Sosok yang terakhir adalah gadis manis berhati lembut, tegas, dan penyayang. Dia adalah Arrum. Katanya, masih suka dengan panggilan itu. Nama sebenarnya adalah nama yang sangat panjang. Arrum adalah gadis yang selalu mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Pernah dia bercerita bahwa dia hanya bisa curhat. Inilah keunikannya. Curhatannya mampu membuat hati ikut merasa apa sesungguhnya yang dirasa. Curhatannya mampu mengimbangi pemikiran-pemikiran berat dari satu-satunya sosok laki-laki yakni Adit. Curhat disini bukan melulu soal hati dan perasaan melainkan curhat dalam artian tentang kisah, memaknai sebuah kejadian, kepekaan, dan lain sebagainya. Entah, berada di dekat sahabat yang satu ini membuat hati menjadi tenang dan suasana bahagian selalu ada. Rindu jika lama tak bersua. Meski “pertemuan” kami baru beberapa bulan yang lalu, bahkan bisa dibilang terlambat untuk sebuah perjalanan kuliah selama hampir delapan bulan, akan tetapi esensi pertalian sahabat telah ada. Arrum adalah penyuka segala bahasa yang indah, sama seperti diri yang beromantika dengan tulisan-tulisan. Dia senang membaca novel dan lewat novel-novel itulah dia bisa mengambil sisi-sisi arti kehidupan. Bahkan, di sela-sela kesibukan membuat laprak, dia menyempatkan diri untuk membaca novel. Arrum juga sama seperti Adit, harus dijaga kesehatannya. Semoga tetap sehat ya.

Sahabat “Barokah”, meski kalian baru saja dikenali diri, tetapi suasana akan sangat berbeda ketika ada kalian. Terlalu berlebihan mungkin, tetapi inilah rasa diri ketika memang harus menyelam bersama indahnya kebersamaan. Terkadang muncul perasaan untuk diam saat kalian berbicara, akan tetapi tetap saja tidak bisa karena apa yang kalian ucapkan adalah sumber ide-ide kehidupan. Sehingga, tetaplah pada lingkaran ini, sahabat. Meski pada akhirnya kita kan berdiri dan berjalan sendiri-sendiri, tetapi semoga pada kebersamaan kita saling menguatkan. Diri tunggu pada masa-masa yang akan mendatang, cerita-cerita kalian, inspirasi kalian, kenangan-kenangan kalian, dan pastinya kesuksesan kalian. Walau diri tak pernah tahu berapa lama lagi bersama kalian, semoga Dia selalu membersamai kita dalam menggapai ridho-Nya, amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.