SIAPKAH KAU TUK BERSIKAP??

                                                           Taken By: Princess (dalam seri “Kalian Bertiga”)

 

Assalamu’alaikum Sahabat dan Sahabati 🙂

Apa kabar kamu hari ini? Semoga kesabaran selalu menyertai kamu semuanya yaa, karena kesabaran adalah kunci utama kesuksesan baik dunia maupun akhirat nanti.

 

Apa kabar dengan hatimu saat ini? Masih sucikah ia? Masih beningkah ia? Masih maukah ia dicelup dengan nafas Celupan Illahi? Sedang apa kamu hari ini? Masihkah berlelah dengan banyaknya laporan, kegiatan lapangan, dan persiapan kegiatan-kegiatan lainnya?

 

Tidak disangka-sangka bahwa pertemuan dengan bangku kuliah tahun kedua ini begitu mencengangkan, bukan? Berbagai tugas datang silih berganti dan menguras emosi. Semua dari kita dituntut untuk bekerja cerdas, bekerja keras, dan bekerja tuntas. Ditambah lagi beban organisasi yang semakin membuncah. Saya paham benar bahwa memang di tahun ini, amanah organisasi benar-benar ada di pundak kita. Kita dituntut untuk mengayomi adik-adik dan juga teman-teman kita sendiri.

Apa sih sebenarnya kunci menghadapi semua masalah-masalah di atas? Apakah Sahabat dan Sahabati semua merasa bahwa yang saya sebutkan di atas merupakan masalah? Jangan-jangan hanya saya yang menganggap bahwa semuanya adalah masalah, hehehe. Oke, mari kita samakan persepsi bahwa semua yang membuat otak kita terasa mau pecah adalah masalah.

Bagaimana sikap kita seharusnya dalam kehidupan ini terutama saat menghadapi masalah? Pertama, dalam sebuah konsep sikap yang mana saya dapatkan dari sebuah kajian, bahwa terdapat dua area yang dibatasi oleh satu garis lurus. BTL dan ATL. BTL berarti Below The Line yang artinya kita bersikap negatif terhadap masalah-masalah yang menimpa. Orang yang ada di BTL adalah mereka yang mengedepankan sikap 1) Blaming; 2) Excuse; dan 3) Denial.

  • Blaming berarti adalah sikap selalu menyalahkan orang lain atau menyalahkan masalah itu sendiri ketika ia datang menghampiri. Sikap selalu menyalahkan keadaan adalah sikap sangat tercela dan merugikan diri kita sendiri. Dengan bersikap Blaming, maka seseorang hanya fokus pada masalah tanpa fokus mencari solusi. Oleh karenanya, sikap ini harus segera dihindari ya agar nantinya kita menjadi pribadi yang selalu kreatif serta inovatif.
  • Excuse berarti adalah sikap mencari-cari alasan. Setiap ada masalah atau kesalahan yang kita lakukan, justru mencari alasan yang membenarkan tindakan kita sendiri. Tentunya, alasan ini bisa saja hanya dibuat-buat dan ada pula yang memang benar-benar salah satu penyebab kita bermasalah. Namun, seharusnya dengan cara yang kreatif, kita bisa menghindari kesalahan ataupun mengurangi risiko terkena masalah.
  • Denial adalah sikap menolak terhadap masalah. Seseorang dengan sikap yang seperti ini akan selalu merasa bahwa dia tidak pernah mengalami masalah, tidak pernah merasa bersalah ketika berbuat kesalahan, serta tidak pernah merasa berdosa. Wah gawat sekali yang satu ini! Tentu saja dapat kita saksikan bersama ketika sudah merasa tidak punya masalah maka seseorang menjadi semakin tidak berkembang.

 

Nah, karena tadi sudah dijelaskan tentang sikap BTL, sekarang giliran penjelasan terkait ATL atau Above The Line. ATL punya tiga macam sikap juga yakni 1) Ownership ; 2) Accountable ; dan 3) Responsible. Percayalah, dengan tiga sikap ini, insyaAllah Sahabat dan Sahabati semua akan menjadi pribadi yang bisa berkembang jauh dari yang dibayangkan.

  • Ownership adalah sikap introspeksi diri dan menganggap bahwa masalah itu terjadi karena bersumber dari diri kita sendiri. Sikap ownership in berbanding terbalik dengan sikap blaming atau selalu menyalahkan keadaan. Dengan menganggap bahwa sumber masalah ada pada diri kita, pasti secara otomatis kita akan berusaha membenahi diri dengan mencari sebuah solusi.
  • Accountable adalah sikap dapat diandalkan. Setiap menghadapi suatu masalah, seseorang dengan sikap accountable ini akan berubah menjadi problem solver meski mungkin saja masalah tersebut bukan menjadi bagian dari hidupnya tapi dia tetap dengan senang hati membantu sesamanya yang sedang dilanda masalah. Orang-orang dengan jiwa accountable juga tidak pernah merasa malas mengerjakan sesuatu yang bukan menjadi tanggungjawabnya. Meski kewajiban-kewajibannya sudah dipenuhi, tidak lantas membuat dia “mager” untuk mengerjakan sesuatu yang lain.
  • Responsible adalah sikap bertanggungjawab. Yak, sikap inilah yang sering kita dengar hampir di seluruh seminar-seminar konsep diri ataupun psikologi. Seseorang dengan sikap seperti ini, mampu bertanggungjawab atas semua tugas baik besar maupun kecil dan terlihat sepele.

 

Jadi, gimana Sahabat dan Sahabati semua? Sudah paham kan apa yang sekarang banget harus kita lakukan demi perbaikan kualitas diri? Yaa, kita harus segera menjadi orang yang ATL dan memusnahkan BTL-nya.

Mari luruskan niat

Dan ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita 🙂

 

Salam,

Yang sedang mempersiapkan UTS dan KKL 2

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.