Diary Muslimah: RAGAM CINTA

Assalamu’alaikum Sahabat,

Apa kabar hari ini? Masih sehat dan semangat kan?

Tahun 2018 sudah punya resolusi baru? Semoga Sahabat semua sudah menyiapkan rencana-rencana kehidupan ya hehe…

 

Masih di edisi liburan semester, kebetulan waktu itu saya kondangan ke tempat teman SD. Kalau udah kondangan gini, kira-kira ada acara apa ya Sahabat? Jika kalian menebak pernikahan, itu sangat benar hehe. Teman saya dapat orang Cilacap dan kebetulan memang dia tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kenapa jadi bahas teman saya ya? Nah, sebenarnya tulisan kali ini juga berhubungan sama yang di atas. Yuk kita tengok!

 

Sebelum hari kondangan tiba, saya sempat membuka-buka almari dan menemukan buku-buku lama. Waktu yang begitu luang memang menumbuhkan niat untuk baca-baca catatan masa lalu hehe. Buku yang saya temui ada tiga, yaitu buku (makalah) kiat menulis dari FEB UGM, buku kumpulan puisi berjudul “Kenangan” dari salah satu guru besar di FEB UGM, dan ketiga buku “Diary Muslimah”. “Diary Muslimah” adalah buku catatan harian yang waktu itu saya dapat dari salah satu event SMA tahun 2013. Sudah cukup lama memang. Akan tetapi, ternyata isinya baru sedikit, masih banyak lembaran kosong. Oleh karenanya, lumayan juga buat buku masa depan, hehe.

 

Ngomong-ngomong tentang isi buku, saya ingat betul kala itu di tahun 2015 mengikuti kegiatan kerohanian Islam di SMA tetangga. Tema kegiatannya bagus banget Sahabat, tentang “Cinta dalam Agama dengan Takwa”. Kenapa saya berbicara lagi tentang cinta? Seperti yang mungkin sudah menjadi hal yang wajar jika kita sebagai manusia normal, pasti pernah merasa jatuh cinta. Lantas, sebenarnya ragam cinta itu apa saja ya? Nah, disini akan saya jelaskan sedikit tentang hal tersebut.

 

Jadi, cinta itu ternyata bermacam-macam lho Sahabat. Pertama, Cinta Mawaddah. Jenis cinta ini adalah sebuah perasaan yang menggebu-gebu dan seolah-olah kita selalu “gemes” melihat pasangan (yang sudah sah lho ya). Akan tetapi, Cinta Mawaddah mungkin juga dimiliki oleh kita-kita ini. Sebagai remaja, bisa saja perasaan suka kita pada lawan jenis menggebu-gebu dan ingin segera memiliki. Eitss, kalau belum mampu menikah, tahan dulu ya Sahabat. Insyaallah jodoh gak kemana-mana kok hehe.

Kedua, Cinta Rahmah. Cinta ini sifatnya lembut, menimbulkan perasaan dan sikap rela berkorban demi orang yang dicinta, serta siap melindungi. Cie…romantis yaa. Nah, sepertinya kita udah gak asing lagi dengan dua ragam cinta yang sudah disebutkan ya? Yup, ragam kedua cinta tadi adalah salah dua dari tiga jenis doa serta tujuan pernikahan. Sakinah, Mawaddah, Warahmah alias Samawa hehe. Kalau Sakinah sendiri memiliki arti tenteram, Sahabat. Jadi, dengan menikah kita akan merasa tenteram, Insyaallah.

Ketiga, Cinta Mail. Adalah jenis cinta yang sementara. Cinta ini hanya bersifat sementara dan membara. Biasanya terjadi pada remaja-remaja yang perasaan cintanya hanya sesaat.

Keempat, Cinta Syaghof. Sifat dari cinta ini adalah berlebihan/over, original (benar-benar asli dari diri sendiri), dan juga memabukkan. Cinta Syaghof pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf ‘alaihissalam. Ketampanan Nabi Yusuf mampu membuat majikannya dan para tamu wanita mengiris tangannya sendiri dengan pisau. Artinya, mereka sangat mencintai Nabi Yusuf hingga lupa diri (mabuk).

Kelima, Cinta Ro’fah. Cinta ini mengakibatnya pelanggaran norma akibat rasa kasih yang terlalu dalam.

Namun, ada juga yang keenam yakni Cinta Kulfah. Cinta ini disertai kesadaran untuk mendidik kepada hal-hal positif meski sebenarnya sangat sulit.

Ketujuh, Cinta Shobwah. Adalah cinta buta. Cinta yang tidak memandang apapun orang yang dicinta. Cinta yang mengarah kepada hal-hal negatif termasuk pelanggaran norma.

Kedepalan, Cinta Syauq. Adalah cinta yang membuat sesorang menjadi rindu terhadap yang dicinta.

 

Oh iya, kira-kira kapan ya datangnya cinta itu? Perasaan cinta tumbuh bersama-sama dengan berfungsinya hati. Manusia yang berumur 8-10 tahun memiliki karakteristik perasaan cinta yang samar-samar. Biasanya mereka memiliki perasaan suka terhadap lawan jenis hanya karena hal-hal sepele dan tanpa pertimbangan yang jelas. Pada usia 15-17, manusia akan mengalami masa puber pertama dan ditandai dengan perasaan suka terhadap lawan jenis yang menggebu-gebu. Belum jelas arahannya meski sudah sedikit lebih tahu tentang apa itu hakikat cinta dan pernikahan. Nah, sedangkan di usia-usia kita (yang sebentar lagi) yakni 21-25 adalah masa pasca puber pertama. Perasaan cinta kepada lawan jenis biasanya sudah mantap. Penuh pertimbangan sehingga diusahakan sampai kepada jenjang pernikahan.

 

Sahabat, jadi gimana nih? Semoga semuanya sudah paham ya apa itu ragam cinta. Nah, semoga dengan tulisan ini, akan menumbuhkan rasa cinta kita pada Sang Pencipta cinta. Dengan hati, maka kita memiliki perasaan cinta tersebut. Bukankah Allah menciptakan pendengaran, penglihatan, dan hati agar kita semuanya bersyukur?

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.