Jenuh dan inspirasi. Mungkin dapat ditebak apa yang akan ditulis dalam tulisan ini. Saat-saat dimana sudah seharusnya memang digunakan untuk bersantai setelah menjalani hari-hari penuh kegiatan. Namun, pada kenyatannya tetap saja banyak tugas yang merengek minta dikerjakan. Kurang lebih dari minggu kemarin, tubuh ini terus dipacu untuk bekerja dan berlelah. Begitu padatnya, sampai-sampai hati juga ikut lelah. Akan tetapi, alhamdulillah bisa melewatinya dengan tetap berdamai dengan keadaan dan berusaha bersabar. Jadi, inilah mahasiswa. Menjadi mahasiswa itu gampang-gampang susah, tetapi percayalah, ini adalah proses belajar.
Foto-foto di atas sengaja kurangkai bersama rangkaian kata-kata dalam tulisan ini. Dimulai dari jenuh, kata itu yang sekarang sedang bertandang dalam benak. Merasa semua tugas seolah harus segera dikerjakan, tetapi hati juga merengek untuk diladeni. Pandai mengatur waktu. Itulah hal paling sulit untuk dilakukan. Namun, selalu akan ada usaha untuk melakukannya. Mengatur waktu sangat penting agar tugas kita terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Satu hal yang harus selalu diingat adalah kerjakan apa yang menjadi kesukaan kita, sesuai proporsi masing-masing, dan tentunya berfaedah untuk orang lain.
Kejenuhan ini ternyata tidak hanya dialami oleh diri, melainkan teman-teman seperjuangan. Setelah melewati hari-hari penat, selalu saja ada inspirasi. Inspirasi yang mengajarkan berbagai makna kehidupan. Suatu hari, ada anak kecil berlari dengan pakaian lusuhnya, riang gembira, entah mau pergi kemana. Alhasil dapat disimpulkan bahwa anak tersebut adalah anak yang berjuang untuk mencari uang, entah dengan mengemis atau apa, persisnya tak tahu. Diri ini semakin menyadari bahwa seharusnya dapat bersikap lebih adil, harus pandai bersyukur, dan memiliki kemauan untuk berubah serta bangkit dari keterpurukan.
Kekuatan juga berasal dari teman. Ia adalah salah seorang teman yang mengajarkan akan makna menjadi mahasiswa. Mahasiswa seharusnya memiliki keinginan dan cita-cita yang kuat untuk bangsa ini. Mahasiswa seharusnya tidak hanya belajar di kelas. Terkungkung dalam sangkar dan tahu mau kemana. Hal paling penting adalah lulus cepat, IP bagus, tak peduli orang lain mau seperti apa. Besok setelah lulus lalu bekerja, menjadi orang kaya, dan masuk surga. Itukah yang kita harapkan? Diri ini menjadi semakin sadar bahwa hidup tidak semudah itu. Inspirasi dari teman yang satu ini mengajarkan apa dan siapa kita sebenarnya. Menjadi mahasiswa yang benar-benar mahasiswa.
Belum selesai urusan kuliah, berbagai persoalan mulai datang dan terkait dengan perasaan-perasaan yang lucu untuk diceritakan. Hanya satu inspirasi yang membuat diri begitu lega menghadapi semuanya. Sahabat yang satu ini, memberikan nasihat yang begitu luar biasa akan arti sebuah rasa. Bagaimana memanajemen hati agar tetap percaya akan takdir-Nya, agar tetap menjadi muslim sejati dengan kebaikan akhlak, dan agar menapaki hidup dengan perjuangan mengapai ridho-Nya. Baru saja, sahabat ini menemani ke suatu tempat, bersama sahabat-sahabat yang lain, yang tak pernah bisa dilupakan. Kejenuhan seolah hilang bersama perjuangan kamarin itu. Akhirnya, dengan semua kekuatan hati, kami semua disatukan dalam hangatnya persaudaraan meski baru saling kenal, dan semangat baru muncul, hingga foto kita terabadikan.
Keseruan demi keseruan akhirnya terangkai dalam semua foto. Foto-foto di atas mengajarkan akan sebuah arti kebersamaan dalam perjuangan. Kita harus sadar bahwa disini tidaklah sendiri, melainkan bersama-sama. Meski panasnya pantai membuat kepala pening, keringit mengucur deras, dan rasa penat melanda, akan tetapi kita semua dapat melewatinya dengan baik. Inilah teman-teman seperjuangan yang belum berhenti berjuang. Teman-teman gabungan dua departemen yang saling menguatkan dan mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai.
Belum puas dengan semuanya, diri ini memilih pergi sejenak dari kelas menuju sebuah laboratorium alam yang mengajarkan arti kehidupan. Berbaur dengan seluruh manusia dari segala penjuru, berlomba untuk menjadi yang terbaik, dan belajar saling menghargai menghormati, itulah kebahagiaan sederhana yang berhasil dirangkai. Jika yang ke pantai hanya dua departemen satu angkatan, maka pada laboratorium alam kali ini adalah satu departemen lintas generasi. Benar-benar hal yang sulit tapi mudah. Mereka mengajarkan diri agar selalu bersemangat menuntut ilmu.
Akhirnya, hanya ucapan terima kasih yang dapat disampaikan kepada kalian. Kalian yang telah mengukirkan kenangan di akhir-akhir masa menjelang UAS semester genap. Jika jenuh telah melanda, maka diri ini bisa tegar dan bahagia karena bantuan kalian, karena semangat kalian, dan karena kebersamaan kalian. Jenuh dan inspirasi, semoga terus menjadi penyemangat hidup, bahwa hidup adalah perjuangan.