Kalian Bertiga: Bersama Kalian, Kisah Ini Ada

 

Hidup ini penuh cerita. Begitu pula dengan dunia perkuliahanku. Aku menemukan banyak teman dengan berbagai watak yang berbeda. Dari sanalah aku mulai sadar bahwa manusia memang diciptakan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan agar mereka saling melengkapi. Cerita ini akan aku bawa sejauh yang aku bisa. Memang tidak ada jaminan apa-apa ketika mulai menulis kisah ini. Tapi setidaknya, aku bisa mengenalkan kalian lewat alunan jemari yang sengaja kudendangkan.

Aku tidak menyangka bisa kenal kalian. Awalnya kita bertujuh, bukan? Masih teringat saat-saat pertama bertemu kalian. Satu persatu mulai muncul dengan serpihan kisah masing-masing. Tahukah kalian bagaimana first impression ku tentang kalian? Kalian sungguh luar biasa. Satu semester ini sudah cukup untuk kalian memberikan kisah yang begitu indah. Ada tawa, tangis, susah, sedih, hectic, mulai penasaran, dan mulai muncul keraguan. Hingga pada akhirnya kita semua melangkah sendiri-sendiri.

Itu hanya kisah waktu itu, bukan? Aku menetapkan ingin mengarahkan cerita ini teruntuk kalian, dan bersamaku, kita berempat. Mungkin terlalu berlebihan aku menuliskan ini, tapi tidak dengan aku yang memang sudah sejak lama menginginkan ini. Aku sengaja memilih kalian, bukan mereka. Why? Karena pertemuan kita telah membawaku jauh dengan mimpi dan harapan-harapan yang sebelumnya tak pernah ada.

Aku juga tak pernah mengerti mengapa sampai detik ini merasa memiliki kalian. Kalian adalah orang-orang yang selalu membuatku tertawa, jengkel, senang, sedih, dan kalian adalah orang-orang yang luar biasa. Proyek ini telah mengantarkan kisah yang semoga akan menjadi kenanganku.

Kita adalah sosok-sosok mahasiswa baru yang memiliki harapan besar untuk suatu hal yang menyenangkan. Aku, Pak Ketua, Prof., dan Princess yang imut adalah sosok-sosok itu. Pak Ketua, aku tidak pernah menyangka bahwa ternyata kamu adalah orang yang malas membaca buku teks. Kamu lebih suka membaca di internet, dengan bahasa yang memusingkan kepala itu, wkwk. Sebagai ahli di bidang penelitian ilmiah, tidak mengherankan bila dia sangat suka dengan yang namanya “meneliti”. Pak Ketua yang satu ini memiliki jiwa yang bebas, yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya sendiri, tanpa mencontek dari orang lain. Aku heran, kenapa kamu begitu multitalent Pak? Mengerjakan ini dibarengi dengan itu. Begitu mudahnya kamu “selingkuh”. Begitu banyaknya pengalaman yang sudah kau alami, bahkan luar negeri pun sudah kau jajaki. Begitu banyak impian dan harapan ketika dewasa nanti. Pak Ketua ini juga sosok yang tidak suka membuang-buang waktu, lebih memilih untuk istirahat daripada harus bermain-main dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Liburan saja diisi dengan berkunjung ke perpus pusat UGM, apalagi saat kuliah.

Sosok yang kedua adalah Prof. Panggilan ini bermula ketika presentasi mata kuliah Geologi Umum. Dengan gagah berani (mungkin sebenarnya enggan ya, wkwk) ia maju ke depan. Di depan 120-an mahasiswa plus satu dosen, Prof. menjelaskan dengan sangat lantang layaknya seorang profesor. Mulai sejak itulah grup GEL 16 mulai ramai dengan Prof. Rasanya ingin tertawa saja jika mengingatnya. Harapannya begitu besar ketika masuk jurusan ini. Ketertarikannya dengan ilmu geologi menjadikan dia berniat untuk mendalami geologi ala geografi. Tapi apa kenyataannya? Di tengah perjalanan panjang itu, Prof. mulai banyak agenda. Hari selasa adalah hari “terburuk” nya. Seringkali ia telat masuk kelas, membuat kelompok kami gagal untuk maju presentasi. Sosok yang suka naik gunung ini memiliki berbagai kegiatan. Katanya sih ada agenda “take”, hmmm, mungkin saja sebentar lagi akan rilis single, wkwk. Prof yang memiliki kesibukan ini menjadi lebih sering keteteran dalam beberapa hal. Tapi tak apa karena masih tetap menanyakan kabar, wkwk. Sebagai orang yang mengaku menjadi bagian dari “penggembira”, tak henti-hentinya bertingkah yang membuat kami semua ngakak. Prof ini telah memiliki pamor yang besar lho di mata dosen. Dia diangkat sebagai ketua dalam matkul itu, padahal si katanya “terzalimi”. Ah, kamu Prof., selalu ada-ada saja tingkahnya.

Nah, kalau yang ini adalah sosok cantik nan imut, Princess. Akhir-akhir ini antara Prof. dengan Princess sering musuhan ya! Huh, kalian ini memang sesuatu banget. Kalau sosok yang satu ini sebenarnya adalah orang yang pertama aku “kenal” lewat PPSMB fakultas. Inilah kenapa aku mengundangmu, Princess. Grup ini butuh kamu, yang katanya si sebagai “pemanjat doa”, wkwk. Sosok “kalem” ini seringnya dipanggil SUHERI, alias Suka Heboh Sendiri. Maafin ya Princess. Inilah uniknya dari dia. Cewek super imut ini tak henti-hentinya menyenangkan para penontonnya. Ya, inilah dia yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang. Hobinya main sehingga banyak foto-foto terbaik yang akan segera diupload di IG. Kontribusinya sangat besar lho, Princess ini. Dia mampu mengerjakan apa yang ditugaskan untuknya. Dengan berbagai kesibukan yang ada, setidaknya dia masih mau menyempatkan waktu untuk berkumpul. Kata-kata dalam tulisan yang begitu tajam, membuatku tak henti-hentinya mengedit sehingga idenya dapat tersampaikan. Princess memiliki keahlian di bidang komunikasi. Sangat lancar dalam berbicara di depan umum dan tidak ada rasa malu karena telah terbiasa. Sering main ke asrama, lebih tepatnya belajar sih. Setiap apa yang dibicarakannya, selalu membuat orang lain tak akan bosan untuk mendengarkan. Princess ini ternyata orang yang mudah panik dengan tugas. Banyaknya kegiatan membuatnya harus bisa membagi waktu antara mengerjakan tugas dan berkegiatan lain. Selalu memiliki usaha untuk memahami mata kuliah yang disampaikan dosen, dan tidak pernah malu untuk bertanya.

Terima kasih aku ucapkan kepada kalian yang telah mengisi lembaran-lembaran ini dengan tinta perjalanan. Mungkin saja aku bukanlah apa-apa di mata kalian. Aku yang hanya bisa mengejar-ngejar kalian untuk segera melakukan suatu hal, aku yang selalu membuat kalian merasa kesal, mungkin. Aku yang kadang-kadang tidak jelas. Aku yang selalu mengajak kalian kumpul. Aku yang pasti sering tanpa sengaja menyakiti hati kalian. Aku yang hanya bisa merepotkan kalian. Aku yang tidak bisa memberikan setidaknya kontribusi untuk meringankan beban kalian dalam proyek ini. Aku yang hanya bisa menuliskan kisah ini pada lembaran-lembaran di malam minggu, sebelum akhirnya mungkin ini akan segera berakhir, dimana grup itu tidak pernah lagi bersuara, tidak ada lagi kata-kata deadline, tidak ada lagi kata-kata “aku kesel deh”, mungkin saja memang segera akan berakhir.

Tapi bukan itu yang aku harapkan. Proyek ini belum selesai kawan. Aku masih berharap kita akan sama-sama lagi pada babak berikutnya dimana akan semakin berat dan akan membawa nama baik almamater kita. Semoga perjalanan panjang ini tidak akan pernah sia-sia dan dapat memberikan manfaat kepada orang banyak, entah itu kapan. Biarlah tiga minggu ini menjadi saksi perjalanan kita masing-masing dan perjalanan tulisan itu. Biarlah saat-saat dimana kita harus berpikir keras itu menjadi pengalaman yang bisa membawa kepada masa depan kita masing-masing yang lebih baik. Biarlah rasa lelah, kantuk, dan susah ini bisa memberikan pengertian bahwa hidup ini memang tidak mudah. Berawal dari embel-embel “wajib” ini, aku menjadi paham bahwa universitas memang ingin memberikan sesuatu yang berharga kepada mahasiswanya, yakni untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif. Masih banyak cerita yang harus dirangkai. Manfaatkan kesempatan yang ada! Itulah kata-kata dari Prof. Kalian luar biasa…

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.